Salah satu potensi unggulan Desa Lingadan dalam sektor perikanan budidaya adalah tambak udang vaname, yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan. Di desa ini telah berdiri perusahaan budidaya udang berskala besar, yaitu PT Esa Putlii Prakarsa Utama, yang menjalankan kegiatan produksinya di wilayah pesisir Desa Lingadan.

Letaknya yang strategis menjadikan Desa Lingadan sebagai kawasan yang sangat potensial untuk pengembangan investasi. Sebagaimana saat ini, budidaya udang vaname yang dikelola oleh PT Esaputlii Prakarsa Utama telah membuka peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu contohnya sebanyak 85 orang warga Desa Lingadan telah terserap sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut. Hal ini secara nyata membantu mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memberikan efek domino terhadap tumbuhnya usaha-usaha kecil di desa ini.

Keberadaan perusahaan ini tidak hanya membawa dampak positif terhadap dinamika ekonomi desa secara umum, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Hal ini karena di dalam area tambak tersebut terdapat pula lahan milik warga Desa Lingadan yang dikerjasamakan dengan pihak perusahaan melalui sistem bagi hasil.

Model kerja sama ini memungkinkan para pemilik lahan tetap mempertahankan hak kepemilikannya, sekaligus memperoleh penghasilan tetap dari hasil produksi tambak yang dikelola secara profesional oleh perusahaan.

Pada tahun 2024, total luas lahan masyarakat yang ikut dalam kerja sama ini mencapai 24 hektar, dengan total penghasilan yang diterima oleh para pemilik lahan sebesar Rp. 1.153.404.436 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Empat Ratus Empat Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Enam Rupiah). Skema ini tidak hanya meningkatkan pendapatan keluarga petani tambak, tetapi juga mendorong lahirnya sinergi antara sektor swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir secara inklusif dan berkelanjutan.

ini juga menjadi Sumber utama dari Pendapatan Asli Desa atau PADes Desa Lingadan pada tahun 2024 berasal dari hasil pemanfaatan tanah kas desa yang digunakan oleh Perusahaan Tambak Udang Vaname PT Esaputlii Prakarsa Utama. Pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan tanah kas desa ini pada tahun 2024 mencapai Rp 53.000.000, yang digunakan untuk mendukung pengembangan fasilitas pemerintah desa dan fasilitas umum lainnya, yang sebelumnya telah dimusyawarahkan bersama Badan Permusyawaratan Desa atau BPD dan dicatat ke dalam buku keuangan desa sebagai bentuk akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

Adapun target pendapatan dari sumber yang sama pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 50.000.000, dengan realisasi hingga bulan Maret 2025 telah mencapai Rp 29.950.000.